Sunday, May 11, 2014

Taubat, Surga pertama Anda

Do'a merupakan salah satu penyebab yang paling dominan untuk membantu seseorang dalam bertaubat. Do'a adalah obat paling mujarab karena ia lawan dari setiap cobaan yang menimpa. Do'a bisa mengatasinya,mencegahnya datang serta mengangkat atau meringankannya apabila cobaan itu sudah menimpa hamba.

Perlu diketahui bahwa salah satu hal yang paling penting untuk dimohonkan kepada Allah adalah taubat. Seorang hamba harus memohon kepada-Nya agar diberikan kesempatan untuk bertaubat nasuha, walau bagaimanapun besar dan banyaknya dosa yang telah dilakukannya.

Oleh karena itulah, salah satu do'a Nabi Allah Ibrahim dan anaknya Isma'il 'alaihimassalaam:

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 128)

Selain itu, salah satu do'a yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam adalah:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

"Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku.
Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa'i dalam al-Kubra, al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, Ibnu Hibban, ath-Thabrani dalam al-Kabiir.
Dishahihhkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 1342

Demikian juga salah satu do'a seorang hamba Allah yang beriman :

الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Yaitu) orang-orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran: 16)

Oleh karena itu sudah sepantasnya bagi seorang hamba yang ingin bertaubat kepada Allah untuk memohon dan terus menerus mengiba kepada-Nya agar diberikan kesempatan untuk bertaubat.

Hendaklah ia memilih waktu-waktu, kondisi-kondisi dan tempat-tempat tertentu yang merupakan momen khusus ketika do'a kemungkinan besar akan dikabulkan, seperti pada saat sujud dalam shalat, pada akhir malam, di antara adzan dan iqamat, pada saat hati dalam keadaan khusyu', dan ketika terjadi kegentingan serta yang lainnya.

Selain itu hendaklah hamba tersebut menjauhi hal-hal yang yang dapat menghalangi diterimanya do'a yang dipanjatkan. Seyogianya ia pun tidak terburu-buru mengharapkan jawaban terhadap do'a itu sehingga tidak membuatnya enggan untuk berdo'a lagi karena merasa do'anya tidak diterima atau tidak ditanggapi.

Apabila semia itu sudah terpenuhi, maka kemungkinan besar do'a-do'a hamba tersebut akan diterima.

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:

"Wahai orang yang berlumuran dosa, berdirilah di depan pintu taubat tatkala orang-orang sedang tidur. hamparkanlah permintaan maaf dan tundukkkanlah kepala, lalu sebutkanlah permintaan dan katakanlah: "Tidak ada sesutu pun yangkumiliki kecuali kefakiran dan kebangkrutan."

Sumber:
Taubat, Surga Pertama Anda karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd hal. 357-360 cet. II penerbit Pustaka Imam asy-Syafi'i,Jakarta.

No comments:

Post a Comment